apa guna-nya hidup

Senin, 09 April 2012

  • Untuk apa mencari cinta bila semua hubungan berakhir, baik oleh karena maut atau perceraian?
  • Untuk apa melahirkan seorang anak ke dunia ini bila akhirnya ia meninggal?
  • Untuk apa menanam apapun jika suatu hari kelak tanaman itu akan layu?
  • Untuk apa membangun rumah jika suatu hari nanti rumah itu akan dihancurkan?
  • Untuk apa anda mandi jika nanti anda akan kotor lagi?   
  • Untuk apa makan, jika beberapa jam kemudian anda akan lapar kembali?   
  • Kenyataannya, untuk apa ada bumi ini ataupun alam semesta ini jika semua kelak juga akan berakhir? 
Mungkin itulah tujuannya. Mungkin hidup ini adalah suatu perjalanan tanpa tujuan. Satu-satunya kepastian mengenai destinasi hidup ini adalah kematian. Jadi mengapa harus tergesa-gesa? Mengapa pergi terburu-buru? Mengapa tidak menjalani jalan kehidupan ini dengan santai, menikmati pemandangan, memandangi bunga-bunga, bersahabat dengan sesama pengembara di dunia ini, bergurau dengan mereka, bersenang-senang dan menolong mereka yang letih dan timpang dan menjadikan perjalanan mereka juga menyenangkan?   
Ya, banyak hal yang dikatakan kepada kita adalah dusta. Setiap hari kita menemukan hal-hal baru dan menyadari bahwa apa yang telah kita ketahui sebelumnya adalah kebohongan. Di atas dan di bawah, timur dan barat, kebenaran dan kepalsuan, yang baik dan yang jahat, semuanya hanya ilusi. Yang atas bagi anda adalah yang bawah untuk orang lain. Timur anda adalah barat bagi orang lain, kebenaran anda adalah kepalsuan bagi sesamamu dan apa yang baik bagi anda dapat menjadi hal yang buruk bagi orang lain. Tapi ada satu hal yang bukan ilusi dan itu adalah kenyataan bahwa kita eksis. 

Ya, apa tujuannya? Namun di balik semua kesia-siaan ini, hidup berlangsung terus, orang jatuh cinta, anak-anak dilahirkan, pohon-pohon ditanam, rumah-rumah dibangun, orang makan dan mencuci…,dan coba tebak…mereka juga bermimpi, tertawa, menyanyi, bermain, menghasilkan karya seni dan menikmati hidup

0 komentar:

Posting Komentar